Bulutangkis Indonesia tengah dihadapkan pada dua event besar pada tahun ini. Selain Olimpiade, Piala Thomas dan Piala Uber juga tak kalah penting.
Di Olimpiade, Indonesia harus mampu mempertahankan tradisi medali emas. Sementara di Piala Thomas, ada ambisi Merah-Putih untuk merebut piala itu kembali setelah pada edisi terakhir direbut oleh tim India. Saat itu, Indonesia kalah 0-3 dari India di babak final Piala Thomas 2022 Bangkok, Thailand.
Kepala pelatih Timnas bulutangkis untuk Olimpiade Paris 2024, Rionny Mainaky, tak menafikan dua kejuaraan penting tersebut. Untuk itu, ia berharap keduanya dapat meraih hasil baik pada tahun ini.
Baca juga: PBSI Targetkan Satu Sampai Dua Gelar di Tur Eropa |
Bulutangkis di Olimpiade 2024 akan diselenggarakan di Paris, 27 Juli hingga 5 Mei. Namun, sebelum gelaran pesta olahraga paling bergengsi di dunia itu, lebih dulu Piala Thomas dan Piala Uber digelar di China pada 27 April hingga 5 Mei.
“Arti Olimpiade dan Piala Thomas itu penting sekali,” kata Rionny kepada pewarta di Pelatnas PBSI, Cipayung. “Karena kita pernah kena (gagal) ya, waktu Asian Games tidak berhasil dan itu benar-benar suatu tekanan. Makanya di Olimpiade dan Thomas Uber ini semaksimal mungkin kita target harus juara.”
Seperti diketahui, di Asian Games 2023 Hangzhou, China, Indonesia sejatinya mematok target tiga medali emas. Alih-alih harapan itu tercapai, Merah Putih justru nirgelar untuk kali pertama di multievent empat tahunan tersebut.
Kegagalan itu juga menjadi yang terburuk karena untuk kali pertama sejak cabor bulutangkis dipertandingkan di Asian Games 1962. Indonesia tak mendapatkan medali.
Baca juga: Syarat Bagas/Fikri dan Leo/Daniel Lolos Olimpiade: Harus Juara Terus! |
Saat itu, kekalahan itu menjadi momen paling buruk bagi bulutangkis, bahkan sampai ada desakan dan tekanan agar ada perombakan di PBSI karena dianggap bertanggung jawab atas prestasi minor bulutangkis Indonesia.
Respons dari kegagalan itu pun akhirnya diwujudkan PBSI dengan membentuk Tim Ad Hoc Olimpiade Paris 2024, yang diketuai langsung M. Fadil Imran. Sekjen PP PBSI itu juga dibantu oleh para peraih medali emas Olimpiade dari mulai Liliyana Natsir hingga Taufik Hidayat. Juga dibantu tim psikologis, nutrisi, fisioterapis, hingga sport science, dan tim medis terbaik.
“Seperti kita selalu bilang medali emas, sebisa mungkin dua (emas). Kita itu kalau target harus besar. Hasil lain kita harus tanggung jawab, yang penting kita sudah maksimal, rajin, dan berdoa. Karena saya yakin kalau usaha berkat akan turun, tapi kalau malas ya jangan harap dikasih lah,” Rionny mempertegas.