Ducati memastikan tidak akan ikut campur dalam persaingan antara Jorge Martin dengan Francesco Bagnaia. Kedua pebalap kini cuma berjarak tiga poin saja.
Sapu bersih Jorge Martin di MotoGP Jepang 2023 membuat rider Pramac itu menjadi penantang serius titel juara dunia. Martin kini menempati posisi kedua di klasemen dengan perolehan 316 poin, di bawah Bagnaia yang mengumpulkan 319 poin.
Dengan demikian, peluang juara Bagnaia maupun Jorge Martin masih sama besarnya. Khususnya bagi Martin, dia akan mengukir torehan bersejarah seandainya mampu mengalahkan rivalnya itu. Selama ini belum pernah ada pebalap tim satelit yang berhasil memenangi titel juara dunia MotoGP.
Baca juga: Terkait Masa Depan, Marc Marquez Tak Terpengaruh Hasil MotoGP Jepang! |
Direktur Olahraga Ducati Paolo Ciabatti menegaskan, Jorge Martin tidak perlu khawatir. Meski lebih memilih Francesco Bagnaia agar juara, Ducati tidak akan berat di sisa enam seri kejuaraan.
“Di tim itu, mereka memiliki motor yang sama, pebalap-pebalap resmi, dan segala yang mereka mau. Jika Ducati tidak menginginkan permainan yang seimbang, kami akan menggunakan motor yang lama dan bukannya merekrut pebalap sendiri,” kata Ciabatti dikutip Corsedimoto.
“Jika kami tidak menyukai cara seperti ini, kami tidak akan memberi motor yang kompetitif kepada tim Pramac. Hal yang penting adalah Ducati menang, dan untuk Tardozi memang akan lebih penting kalau kemenangannya dimiliki tim pabrikan. Tapi tidak masalah bagi saya, sekalipun tim pabrikan punya tanggung jawab kepada para sponsor.”
Baca juga: MotoGP 2023: Jorge Martin Sedang On Fire, Bagnaia Kalem |
”Untuk alasan ini saya sih inginnya Pecco yang juara, tapi jika Jorge yang mencapainya hal itu karena dia memang lebih baik. Dia punya sebuah motor pabrikan dan sebuah kontrak pebalap resmi,” lanjut Ciabatti.
“Ini adalah sebuah investasi yang sudah dibuat Ducati dengan pebalap ini di tim ini. Orang-orang tidak memahaminya. Jika anda tidak menginginkan sesuatu terjadi, anda tidak memberi dia sebuah motor pabrikan dengan semua pengembangannya.”
“Motor Pecco dan Jorge sama-sama punya sayap di fork-nya. Mengapa begini? Apa kami sudah gila? Ini bukan sebuah tim satelit, kami memiliki tujuh pebalap Ducati dan motor yang sama, pebalap-pebalap yang memiliki kontrak dengan Ducati. Jika kami takut mereka akan juara, kami tidak akan memberi mereka perlakuan seperti sekarang,” ceplos Ciabatti.