8 Alasan Mengapa Game PUBG “Mati”

Seperti yang kita tahu bahwa PUBG (Playerunknown’s Battleground) yang telah sukses memikat hati para gamers dengan 1 juta lebih player aktif (hingga tulisan ini dibuat), game ini hadir dengan grafis yang apik dan gameplay yang realistis membuat para pemainnya betah berlama-lama di dalam game. Namun tanpa disangka-sangka game yang menjadi kiblat dalam genre survival shooter PvP ini mengalami penurunan player aktifnya. Mengapa hal ini bisa terjadi?

Daftar isi

1. Hadirnya kompetitor lain

Sudah tidak dapat dipungkiri bahwa hadirnya game lain dengan konsep battleground sudah sangat marak dikarenakan melirik dari aspek pasar yang sangat “empuk” untuk dieksploitasi, bahkan game yang dahulu kita ketahui memiliki genre berbeda, kini mulai merambah ke dunia battleground. Kita ambil contoh Fortnite yang hadir dengan ciri khas grafisnya yang kartunis dan jauh dari kata realistis ini punya caranya sendiri dalam menyajikan gameplay battleground. Namun disisi lain, mampu mencuri hati para players terutama low-spec gamer dan penikmat game “gratisan”.

2. Kurangnya perhatian terhadap “BUG”

Semenjak dirilis pada 21 Desember 2017 banyak sekali report bug yang bisa dikatakan “terbengkalai” dan dari pihak developernya sendiri yang hanya sibuk mengurusi mikrotransaksi mereka. Hingga pada Februari 2018 statistik menunjukkan PUBG kehilangan 12.23% player aktif mereka barulah mereka merilis projek besar mereka yang diberi nama Fix PUBG dengan tujuan untuk menarik kembali player-player mereka yang telah lama hengkang.

3. TIdak Newbie Friendly

Di dalam dunia game kita semua tidak dapat menyangkal bahwa banyak sekali traffic player yang masuk (log in) maupun keluar (log out), namun dari sekian banyak itu tidak menutup kemungkinan adanya player yang baru saja memainkan game tersebut atau bisa disebut “Newbie” . sebagai salah satu player aktif, saya pribadi membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk memahami keseluruhan gameplay yang ada di Playerunknown’s Battleground, seperti memahami attachment, jenis-jenis senjata, beserta pola recoil yang dimiliki.Tidak seperti game pada umumnya yang menyediakan fitur training room dimana hal itu merupakan area bebas bagi players untuk memahami dan bereksperimen tentang game yang dimainkan. Ini merupakan kekurangan yang dimiliki Playerunknown’s Battleground sehingga menjadi salah satu penyebab turunnya minat players. Kembali ke poin sebelumnya, dimana lambatnya respon developper terhadap community, membuat update terbaru yang mengangkat training room sebagai poin sorotan seolah-olah tidak berguna karena terbilang “sangat” terlambat.

4. Random Matchmaking

Tidak seperti game-game kompetitif lainnya yang memiliki fitur “rank” yang berfungsi sebagai gambaran kemampuan dari masing-masing player sehingga dalam matchmaking mereka akan dipertemukan dengan lawan yang sepadan dan tidak terjadi kesenjangan antara player baru dengan player lama.

5. Permasalahan Cheater

Layaknya semut yang mengerubungi sebongkah gula di atas meja, cheater akan selalu punya banyak cara untuk menjebol sistem pertahanan yang dibuat oleh sang developper. Hal ini akan menjadi bencana besar ketika permasalahan cheater sendiri tidak diurus dengan serius.

6. Game yang tidak gratis

Terkadang untuk menjadi game yang merakyat dan memiliki banyak player di dalamnya, sang developper harus berani mengambil resiko di mana menjajakan game mereka secara ekonomis bahkan gratis. Persoalan harga selalu menjadi pertimbangan pertama dan krusial bagi para gamer menengah ke bawah yang notabene low budget.

7. Optimisasi game yang kurang bagus

PUBG merupakan game yang tergolong buruk dalam aspek optimisasinya. Terbukti dari sejak sekian lamanya game ini pertama kali di rilis, banyak sekali bug yang tak terurus di mana kamu akan menemukan objek yang tidak ter-render sehingga kamu seolah memiliki kemampuan untuk dapat melihat tembus pandang.

8. Server yang tidak stabil

Siapa sih yang suka main game nge-lag? Mungkin sebagian besar dari kalian sering mengeluhkan permasalahan ini. Ping yang tidak stabil dari server PUBG membuat player merasa tak nyaman seolah gerakan mereka tersendat akan sesuatu. Hal ini sering terjadi secara random di setiap server, dan tak jarang pula setiap player harus me-restart ke lobby mereka kembali.

Tadi adalah alasan mengapa game PUBG banyak ditinggalkan para playernya. Terlepas dari hal itu semua, tidak selamanya game itu akan bertahan lama, dikarenakan tingginya persaingan yang menyebabkan player lebih selektif dan cepat bosan dan cenderung tidak ingin berlama-lama di dalam satu game tertentu.

Related Posts

Hak Cipta © 2024 Obatwasirambeienherbal. Semua Hak Dilindungi Undang-Undang.